Senja News – Arief Prasetya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), memberikan jaminan bahwa stok dan harga beras akan tetap normal selama bulan Ramadan. Menurut Arief, diprediksi akan terjadi panen raya pada bulan Maret 2024 dengan estimasi mencapai 3,5 juta ton.
“Saat ini, bulan Maret ini, insyaallah panennya akan mencapai 3,5 juta ton, sesuai prediksi KSA dari BPS. Selain itu, panen lokal juga telah dimulai minggu-minggu ini,” kata Arief setelah melakukan pengecekan stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, pada Rabu (28/2/2024).
Arief menjelaskan bahwa kenaikan harga beras saat ini dipengaruhi oleh naiknya harga gabah. “Jika harga gabah mencapai Rp 8.000, maka wajar jika harga berasnya naik menjadi Rp 16.000. Jika kita ingin harga beras sekitar Rp 14.000, maka harga gabahnya sekitar Rp 7.000,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Arief yakin bahwa setelah panen nanti, harga gabah akan turun, dan harga beras akan mengikuti penurunan tersebut. “Kami optimis setelah panen, harga gabah akan turun dari Rp 8.600 atau Rp 8.700 menjadi Rp 8.000, dan kemungkinan akan turun lagi menjadi Rp 6.500,” harapnya.
Arief menyatakan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjaga harga di tingkat konsumen sambil tetap memperhatikan harga di tingkat produsen. “Harga gabah diprediksi akan turun seiring berjalannya panen yang cukup besar. Pemerintah, melalui Bulog, akan memastikan agar keseimbangan antara hulu dan hilir terjaga. Mulai dari awal puasa tanggal 9, 10, 11 Maret hingga Lebaran, kami akan memastikan ketersediaan beras untuk masyarakat,” tegasnya.