31.9 C
Jakarta
12 Januari 2025
Senja News
Finance

Dampak Kebijakan The Fed: Rupiah Melemah di Awal Pekan

Senja News terhadap mengalami penurunan pada awal pekan ini, dipicu oleh sinyal kurang dovish dari sentral (), The Fed, terkait kebijakan suku bunga acuannya (Fed Funds Rate – FFR)

Pada pembukaan perdagangan Senin (26/2/2024), rupiah melemah sebesar 25 poin atau 0,16 persen, mencapai Rp 15.623 per AS dari sebelumnya Rp 15.598 per dolar AS. Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, , menyampaikan bahwa pernyataan John Williams, salah satu The Fed, menunjukkan bahwa arah perekonomian AS sesuai harapan.

Meskipun Williams tidak memberikan sinyal dovish yang kuat, dengan menyatakan bahwa The Fed kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunganya dalam waktu dekat, imbal hasil atau yield US Treasury (UST) 10 tahun turun tujuh basis poin () menjadi 4,25 persen.

Sementara itu, imbal hasil obligasi tenor panjang turun satu bps, sementara yield obligasi tenor pendek tetap stabil. Volume perdagangan obligasi Pemerintah Indonesia menurun pada pekan lalu, mencapai rata-rata Rp 15,89 triliun, dibandingkan dengan volume sebesar Rp 29,21 triliun pekan sebelumnya.

Josua memperkirakan bahwa terhadap dolar AS pada hari ini akan berada di kisaran Rp 15.550 hingga Rp 15.650 per dolar AS.

Baca juga

Rekomendasi

“Harta Karun Energi Tersembunyi! Lokasinya Tidak Terduga”

vina

Klarifikasi Pertamina Soal Viral Isi Bensin Rp 150 Ribu Diisi Rp 100 Ribu

vina

Industri Tekstil Terdampak Depresiasi Rupiah, Bertahan Hanya 3 Bulan Lagi

vina

Bulan Depan Harga BBM Akan Naik? Ini Bocorannya

vina

Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI: Komentar Dr. Imron Mawardi

vina

Lihat Hasil Keuangan BCA, Mandiri, BRI, dan BNI Selama Empat Bulan 2024

vina
Memuat....