Senja News – Hasil survei Indikator mengungkap prediksi suara yang menguntungkan pasangan Prabowo–Gibran, menyatakan bahwa mereka mendominasi dengan elektabilitas sebesar 54 persen. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin, menjelaskan bahwa prediksi ini didasarkan pada perhitungan elektabilitas setiap pasangan calon, termasuk pemilih yang belum memutuskan pilihan mereka, berdasarkan data survei dari 28 Januari hingga 4 Februari 2024.
Menurut hasil survei tersebut, pasangan Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 51,8 persen, diikuti oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 24,1 persen, dan Ganjar Pranowo–Mahfud MD dengan 19,6 persen. Burhanuddin menyatakan bahwa 4,5 persen responden tidak menentukan pilihan saat survei dilakukan.
“Dengan mempertimbangkan variabel demografi responden, 4,5 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya itu terbagi secara proporsional ke tiga pasangan calon,” ucap Burhanuddin. “Kita prediksi berdasarkan variabel demografi, pendidikan, pendapatan, desa/kota, sikap, dan ternyata tidak mengerucut ke salah satu basis calon tertentu, tidak hanya ke kubu Anies, tapi juga ada ke kubu Pak Prabowo dan juga kubu Mas Ganjar,” tambahnya.
Burhanuddin menekankan bahwa situasi ini berbeda dengan Pilpres 2019, di mana pemilih yang belum menentukan pilihan cenderung mendukung pihak penantang, yang mengakibatkan perolehan suara Prabowo-Sandiaga melampaui hasil survei. Dia menyebutkan bahwa persebaran suara yang merata ini dapat menguntungkan Prabowo, karena suara riilnya kemungkinan akan bertambah dari elektabilitas yang telah terukur.
Berdasarkan perhitungan model prediktif, Indikator memprediksi Prabowo-Gibran akan memenangkan 54 persen suara, dengan estimasi terendah sebesar 51,6 persen dan estimasi tertinggi sebesar 56,4 persen. Burhanuddin menyatakan bahwa angka 54 persen signifikan secara statistik, dan bahkan estimasi terendahnya, 51,6 persen, tetap menunjukkan hasil yang positif untuk Prabowo.
Hasil prediksi untuk pasangan calon lainnya adalah Anies-Muhaimin dengan 24,9 persen, dan Ganjar-Mahfud dengan 21,1 persen. Survei ini melibatkan 5.500 responden pemilih yang memiliki hak suara pada Pemilu 2024, dengan margin of error sekitar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.