Senja News – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak tawaran terbaru dari kelompok Hamas untuk melakukan gencatan senjata. Netanyahu menyatakan bahwa mencapai kemenangan total di Gaza berada dalam jangkauan Israel.
Seperti dilaporkan oleh Al Arabiya dan Reuters pada Kamis (8/2/2024), pada Rabu (7/2) waktu setempat, pemimpin Israel tersebut kembali menegaskan tekadnya untuk menghancurkan Hamas. Ia menyatakan bahwa tidak ada alternatif lain bagi Israel selain menyebabkan kehancuran Hamas.
“Hari yang akan datang adalah hari setelah Hamas. Seluruh Hamas,” ucapnya dalam konferensi pers, dengan menegaskan bahwa kemenangan total melawan Hamas merupakan satu-satunya solusi untuk konflik di Gaza.
Penolakan Netanyahu terhadap tawaran terbaru Hamas untuk gencatan senjata di Gaza menunjukkan niatnya untuk melanjutkan konflik di Timur Tengah, menurut pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, seperti yang dilaporkan kepada Reuters.
“Komentar Netanyahu adalah bentuk keberanian politik yang menunjukkan niatnya untuk melanjutkan konflik di wilayah tersebut,” kata Abu Zuhri. “Gerakan (Hamas) siap menghadapi semua opsi,” tambahnya.
Sebelumnya, Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 135 hari di Gaza, di mana semua sandera akan dibebaskan, Israel akan menarik pasukannya dari Jalur Gaza, dan kesepakatan akan dicapai untuk mengakhiri perang.
Tawaran ini, yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters, merupakan respons terhadap proposal sebelumnya yang dibuat oleh kepala mata-mata Amerika Serikat dan Israel. Proposal tersebut disampaikan kepada Hamas pekan lalu oleh mediator Qatar dan Mesir.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, membahas tawaran tersebut dengan Netanyahu setelah tiba di Israel dan melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Qatar dan Mesir, yang bertindak sebagai mediator. Blinken kemudian bertemu dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, di Ramallah.
Israel memulai serangan militernya setelah para militan dari Gaza yang dikuasai Hamas menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang di Israel selatan pada 7 Oktober. Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan setidaknya 27.585 warga Palestina dipastikan tewas, sementara ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan bangunan akibat serangan Israel.