Daftar isi
Senja News – Dalam analisis yang dilakukan oleh lembaga analis media sosial Drone Emprit selama debat terakhir calon presiden, terungkap bahwa netizen cenderung memberikan sentimen negatif terhadap calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Drone Emprit mengumpulkan data analisis selama debat yang berlangsung pada Minggu (4/2) antara pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Menurut pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menjadi perbincangan paling banyak di media sosial dengan 128.813 percakapan, mencakup 45 persen dari volume data. Sementara itu, Prabowo Subianto mendapatkan 82.761 percakapan (29 persen), dan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, memiliki 76.633 percakapan (27 persen).
Ismail Fahmi juga memaparkan analisis sentimen netizen terhadap masing-masing capres. Anies Baswedan mendapatkan sentimen positif sebesar 86 persen, negatif 6 persen, dan netral 8 persen. Sentimen positif terhadap Ganjar Pranowo mencapai 72 persen, sedangkan sentimen negatif 14 persen, dan netral 14 persen. Di sisi lain, Prabowo Subianto mendapatkan sentimen negatif sebesar 48 persen, sentimen positif 43 persen, dan netral 9 persen.
Dalam wawancara dengan CNNIndonesia TV, Ismail Fahmi menjelaskan bahwa sentimen negatif terhadap Prabowo dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kesepakatan terus-menerus dengan Anies, kritik terkait kecepatan berpikir, serta isu makan dan susu gratis.
Berdasarkan presentasi Ismail, netizen memberikan pandangan yang beragam terhadap masing-masing capres:
Prabowo Subianto: Positif:
- Mendukung ide pembangunan 300 Fakultas Kedokteran di Indonesia.
- Gagasan Prabowo tentang RS Modern dianggap mantap.
- Menawarkan strategi transformasi bangsa.
- Tampil prima dibanding dua debat sebelumnya.
Negatif:
- Dikritik karena selalu sepakat dengan Anies.
- Dikritik karena menyebut otak lamban.
- Dinilai lebih buruk daripada Sambo.
- Dikritik terkait program makan dan susu gratis.
- Kritik terhadap tanggapan penanganan kesehatan dengan jawaban program makan gratis.
- Sindiran terkait rencana peningkatan jumlah Fakultas Kedokteran.
- Kritik terhadap penanganan stunting yang diatasi dengan program makan gratis.
Anies Baswedan: Positif:
- Program bansos plus dianggap mewakili kepentingan rakyat.
- Ganjar-Anies saling meneruskan gagasan dan program.
- Sindiran terhadap Prabowo mengenai perekonomian yang dikuasai segelintir orang.
- Apresiasi terhadap penggunaan bahasa isyarat dalam pembukaan debat.
- Apresiasi Anies membahas isu pelecehan seksual terhadap perempuan.
- Apresiasi terhadap rencana pembuatan Kementerian Kebudayaan.
- Pembahasan mengenai UKT yang menggunakan pinjol.
- Membantu disabilitas dianggap sebagai pemenuhan hak asasi manusia.
Negatif:
- Rencana koalisi Anies dan Ganjar dinilai sebagai koalisi yang aneh, disusupi HTI dan FPI, berkoalisi dengan PDI.
- Pendukung Anies dianggap tidak mencerminkan visi yang diusung oleh pemimpinnya.
Ganjar Pranowo: Positif:
- Menyampaikan sindiran tipis-tipis.
- Berani mengangkat isu kasus Butet Kertarajasa.
- Diapresiasi atas pembahasan inklusi perempuan dan disabilitas dalam masyarakat.
- Akan me-review UU Cipta Kerja.
- Diapresiasi gaya berpakaian Ganjar yang dianggap paling stylish.
- Kolaborasi dengan Anies.
- Apresiasi atas aksi Ganjar mengenai penanganan stunting dalam kandungan, obesitas, dan perkawinan anak.
Negatif:
- Blunder dalam membahas revisi UU Cipta Kerja, padahal fraksinya yang menggolkan.
- Memulai debat dengan serangan langsung.
- Terlihat sebagai tindakan provokatif.
- Kritik terhadap Ganjar yang terus-menerus berusaha menyerang.