Kelompok militer Palestina, Hamas, mengecam serangan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah, menyatakan bahwa kejadian tersebut seperti menuangkan ‘minyak ke dalam api’ di Timur Tengah.
Dalam pernyataan berbahasa Inggris yang dilaporkan oleh AFP, Hamas menyatakan bahwa AS ‘bertanggung jawab atas konsekuensi agresi brutal terhadap Irak dan Suriah, seolah-olah menuangkan minyak ke dalam api.’
“Kami memastikan bahwa kawasan ini tidak akan menyaksikan stabilitas atau perdamaian kecuali dengan menghentikan agresi Zionis (Israel) dan kejahatan genosida serta pembersihan etnis terhadap rakyat kami di Jalur Gaza,” tulis pernyataan tersebut.
AS telah melakukan serangan udara terhadap kelompok bersenjata yang didukung oleh Iran di Irak dan Suriah. AS berjanji akan melancarkan serangan lebih lanjut sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.
Pihak militer AS menyatakan telah menyerang 85 titik target di tujuh lokasi berbeda di Irak dan Suriah.
Serangan ini telah menewaskan setidaknya 23 pejuang pro-Iran di Suriah menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang memantau perang. Di Irak, setidaknya 16 orang tewas, termasuk warga sipil, menurut pemerintah Baghdad.
Pasukan AS dan sekutunya telah diserang lebih dari 165 kali di Irak, Suriah, dan Yordania sejak pertengahan Oktober oleh kelompok bersenjata yang didukung oleh Iran. Serangan ini dipicu oleh sikap AS yang mendukung Israel selama konflik di Gaza.
Konflik di Gaza dimulai ketika Hamas menyerang wilayah Israel pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 1.160 orang, sebagian besar adalah warga sipil.
Israel membalas serangan tersebut dengan melakukan serangan udara, darat, dan laut di Gaza yang sejauh ini telah menewaskan setidaknya 27.238 orang.