27.6 C
Jakarta
11 Oktober 2024
Senja News
NasionalNewsPolitik

Tom Lembong Mengkritik Kebijakan Pemerintah dalam Kerangka Global: Kehati-hatian yang Merugikan

Tom Lembong Mengkritik Kebijakan Pemerintah dalam Kerangka Global: Kehati-hatian yang Merugikan

Tom Lembong, Co-Captain Timnas , menyoroti pemerintah atas sikapnya yang dinilai plin-plan dalam mengambil posisi di kancah serta dalam menjalin dengan negara lain. Kritik ini disampaikannya di Grand Hyatt, , pada hari Selasa (30/1)

Menurut Tom, saat ini pemerintah cenderung takut untuk mengambil posisi karena terlalu mempertimbangkan dampaknya terhadap dan . “Jangan sampai kita diboikot atau jangan sampai kita diblokir,” ujarnya. Akan tetapi, Tom menyatakan bahwa sikap seperti ini dapat menyebabkan negara lain kehilangan rasa hormat terhadap , karena dianggap tidak konsisten.

Tom menyampaikan kekecewaannya terhadap langkah-langkah pemerintah yang dinilainya mundur dan tidak konsisten ketika dihadapkan pada tekanan di bidang investasi atau perdagangan. Ia menganggap sikap pemerintah plin-plan dan tidak tegas, sehingga menyebabkan ketidakjelasan.

Menurut Tom, negara-negara yang mendapat penghormatan dan kepercayaan sebagai bagian dari rantai pasok adalah negara-negara yang konsisten dengan nilai dan norma mereka. Ia menekankan pentingnya keseragaman dalam menentukan nilai dan norma, bahkan jika ada perbedaan pandangan.

Sebelumnya, Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pemerintah tengah bekerja sama dengan China dalam mengembangkan baterai listrik jenis lithium ferro-phosphate (LFP). Hal ini disampaikannya sebagai tanggapan terhadap isu hilirisasi di Indonesia yang diperbincangkan oleh .

Luhut menjelaskan bahwa Indonesia bersyukur dapat mengembangkan LFP bersama China, termasuk sama dalam pengembangan lithium baterai. Meskipun demikian, kritik Tom Lembong terhadap konsistensi pemerintah dalam kebijakan internasional tetap menjadi sorotan, menekankan perlunya konsistensi dan ketegasan sebagai landasan kebijakan negara.

Baca juga: Kontroversi terkait besaran uang transportasi yang diterima oleh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menjadi sorotan utama di media sosial.

Baca juga

Rekomendasi

Saksi Ungkap Pemotor Tewas di Jakbar: Kepala Tertusuk Besi Separator

vina

Sudah Lansia, Jaksa Ringankan Tuntutan SYL

vina

Respons Bijak Suami Kiki Amalia Soal Tambah Momongan

vina

Moderator Debat Capres AS Tanya Akui Palestina, Ini Jawaban Trump

vina

Niat Jenguk Virgoun, Ibunda Datangi RSKO tapi Gagal Bertemu

vina

Isu Tak Benar Usik Ruben Onsu saat Masa Tenang dengan Sarwendah

vina
Memuat....