Berita Olahraga, Senja News – Gelaran Indonesia selesai pada hari Minggu 19 Juni 2022 kemarin, sebagai tuan rumah Indonesia gagal merebut gelar satu pun bahkan semua wakilnya harus terhenti di babak perempat final.
Babak semifinal Indonesia Open tanpa wakil Indonesia pada semua sektor merupakan kejadian yang pertama kali sepanjang sejarah. Hasil ini tentu saja harus dievaluasi oleh PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia).
Pada Kompetisi bergelar Super 1000 ini Indonesia sebenarnya menurunkan banyak wakilnya di babak 32 besar yaitu 20 wakil. Namun yang lolos pada babak perempat final hanya empat wakil pada sektor Ganda Putri oleh Apriyani/Siti Fadia, Ganda Putra Fajar/Rian dan Pram/Yere dan terakhir pada sektor tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting.
Keempat wakil ini tidak dapat berhasil lolos ke babak selanjutnya. Apriyani/Fadia harus mengakui keunggulan dari pasangan korea Lee Soo Hee dan Shin Seung Chan. Pramudya dan Yeremia yang memiliki peluang besar untuk maju ke Semifinal juga harus menelan kekalahan karena Yere mengalami cidera ACL.
Antony Sinisuka Ginting juga belum bisa mengalahkan dominasi pemain denmark Victor Axelsen setelah mengajak Victor bermain sampai set ketiga. Terakhir, pemenang Indonesia Masters super 500 Fajar Alfian dan Rian Ardianto juga harus mengakui keunggulan ganda putra China.
Situasi ini mendapat perhatian penting khususnya bagi Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP Riony Mainaky. Hasil kurang memuaskan pada gelaran Indonesia Open 2022 disebutkan karena kondisi fisik para atlet dan juga faktor teknik dalam bermain harus diperbaiki.
Ditambah setiap turnamen memiliki jadwal yang cukup padat, oleh karena itu PBSI menargetkan untuk segera memperbaikinya agar bisa tampil maksimal pada kompetisi selanjutnya Malaysia Masters dan Malaysia Open pada bulan Juli.
Baca juga : Pendemi Belum Selesai, Kasus Covid-19 Naik Lagi