Berita Dalam Negri, Senja News – “Kemungkinan besar terjadi pada minggu ke-2 atau ke-3 pada bulan Juli, kami semua akan melihat puncak Covid-19 varian Omicron BA.4 dan BA.5,” ucap menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, saat ditanyakan mengenai tren Covid-19 yang mulai lebih meningkat.
Pemerintah Indonesia prediksi kalau puncak kasus Covid-19 varian baru BA.4 dan BA.5 di sini akan terjadi pada bulan Juli nanti, 1 bulan setelah kasus pertama muncul. Saat ini, di seluruh negara Asia Tenggara, sudah ada 8 pasien varian ini, 5 diantaranya ada di Bali dan Jakarta.
Subvarian Covid-19 ini memang muncul di banyak negara, sehingga muncul kekhawatiran soal gelombang baru Covid-19 di dunia. Tetapi untuk sekarang, Menteri Kesehatan mengatakan masih belum memutuskan apakah akan ada kebijakan baru untuk hambar tren kenaikan.
Pemerintah masih tetap merekomendasi penggunaan masker, tetapi di luar ruangan, tidak ada larangan lagi asalkan tidak ada kerumunan. Namun, mengantisipasi varian baru yang bisa saja membuat jumlah Covid-19 meningkat pesat, pemerintah masih membicarakannya.
Presiden Joko Widodo juga mendorong masyarakat untuk mendapatkan vaksin Booster agar tubuh kebal hingga 6 bulan kedepan. Untuk sekarang, melihat jumlah vaksinasi Booster yang juga sudah mulai banyak, pemerintah berharap tidak terjadi lonjakan yang signifikan.
Pemerintah Indonesia kini harus berjuang menghadapi gelombang baru Covid-19. Apalagi dari 8 kasus yang ada di Asia Tenggara, 5 diantaranya berada di Indonesia. Menkes bahkan prediksi kalau puncaknya akan terjadi pada pertengahan bulan Juli nanti.
Baca juga : Apple Berencana Datangkan Produk Tercanggihnya di 2024