Berita Mancanegara, Senja News – Seorang jurnalis perempuan berbangsaan Palestina tewas ditembak oleh tentara Israel. Perempuan bernama Warasnah tersebut ditembak di dekat kamp pengungsian Arroub. Dilansir dari Al Jazeera, perempuan tersebut baru bekerja di stasiun radio Dream.
Ironisnya, Al Jazeera mengungkapkan bahwa Warasnah baru 3 hari menjadi wartawan, dan harus menerima nasib tragis di tangan Israel. Saksi mata menuturkan bahwa jurnalis perempuan tersebut pergi ke luar rumah untuk melakukan pekerjaannya.
Direktur sekaligus produser program Dream Radio juga ikut angkat bicara soal kematian jurnalisnya tersebut. Talab Jaabari menuturkan bahwa Warasnah baru melamar 2 pekan lalu, dan baru menjalankan tugas pertamanya pada hari Rabu tersebut.
Talab Jaabari menuturkan bahwa pihaknya sedang menunggu hasil liputan dari Warasnah, namun yang diterima justru kabar kematian jurnalis perempuannya tersebut. Sontak seluruh tim Dream Radio terkejut mendengar kabar tersebut.
Warasnah diketahui tewas akibat peluru tentara Israel yang menjaga pos, letaknya tidak jauh dari kamp pengungsian Habron. Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi bahwa peluru mengenai dada Warasnah tembus hingga ke tulang rusuk.
Petugas Bulan Sabit Merah Palestina (PRC) juga menuturkan proses evakuasi Warasnah juga dihalangi oleh tentara Israel, sehingga butuh waktu lama bagi tim untuk menyelesaikan proses evakuasi tersebut. Proses evakuasi yang terlambat tersebut membuat nyawa jurnalis perempuan Palestina tidak bisa lagi diselamatkan.
Sedangkan pihak Israel membantah tuduhan telah membunuh jurnalis perempuan tersebut. Militer Israel memberikan pembelaan bahwa Warasnah membawa pisau, sehingga berpotensi mengancam keselamatan.
Baca juga : Formula E Jakarta Menggunakan Pengetahuan untuk Masalah Cuaca