Berita Mancanegara, Senja News – Sri Lanka kini dalam kondisi yang cukup buruk untuk urusan pangan. Sejumlah warga Sri Lanka mulai mengkhawatirkan hidupnya yang tengah berada di kondisi krisis pangan yang buruk pada negara tersebut.
Warga juga mulai gusar dengan pemerintah karena kondisi yang dihadapi tidak kunjung membaik dan teratasi. Seorang warga juga menyebutkan tanpa gas dan tanpa minyak tanah mereka tidak bisa melakukan apa-apa
Apalagi jika tanpa makanan, maka mereka menganggap kematian sudah di depan mata. Di Sri Lanka juga mengalami kondisi buruk hanya untuk mendapatkan tabung gas yang digunakan untuk memasak.
Bahkan, mereka perlu mengantre hingga tiga hari demi mendapatkan tabung gas. Mereka juga tidak yakin dapat bertahan hidup hingga dua bulan ke depan jika kondisi yang dialami masih sama.
Di Sri Lanka sudah mengalami kondisi krisis ekonomi sejak beberapa bulan terakhir. Hal yang paling disoroti adalah adanya inflasi yang mencapai 29,8 persen sehingga membuat negara tersebut semakin krisis pangan.
Kondisi yang sedang Sri Lanka alami saat ini membuat harga pangan naik mencapai 46,4 persen dalam perbandingan tahunan. Kondisi krisis ini memicu demo massa dan bentrok yang membuat kepolisian harus menggunakan gas air mata.
Faktor lain yang dianggap membuat kelangkaan pangan yang terjadi di Sri Lanka adalah penerapan kebijakan pertanian yang salah. Salah satunya adalah pelarangan penggunaan pupuk kimia secara drastis sejak April tahun lalu.
Baca juga : Sukses! Maignan Jadi Kiper Terbaik Serie A 2021/2022