Berita Mancanegara, Senja News – Penduduk Beijing dan Sanghai dibuat frustasi karena pengetatan lockdown yang dibuat China. Hal tersebut disebabkan karena melonjaknya kasus COVID 19 di sana. Begitu ketatnya aturan membuat warga merasa seperti dipenjara.
Bahkan Coco Wang, salah satu warga Sanghai mengatakan, yang dia dan semua warga takutkan bukanlah virusnya, tetapi justru kebijakan pemerintahnya. Para warga kemudian menyuarakan rasa frustasi mereka.
Karena mereka telah merasakan maju mundur pemberlakuan sistem lockdown di sana selama hampir 1 bulan belakangan. Selama berpuluh-puluh hari belakang ini, pemerintah memperketat dan melonggarkan sistem lockdown.
Beijing Lockdown Mengikuti Sanghai
Yang terbaru adalah penduduk di 4 dari 16 distrik Sanghai menerima pemberitahuan lockdown pada akhir pekan lalu. Berdasarkan pengumuman itu, pihak berwenang telah menetapkan pengetatan lockdown.
Penduduk dilarang keluar rumah, serta dilarang menerima makanan dari layanan pesan antar. Kabar mengenai pengetatan ini akhirnya viral di media sosial, salah satu video memperlihatkan sekelompok warga memarahi pihak kepolisian.
Bahkan salah satu warga juga menanyakan landasan hukum tentang pengetatan tersebut. Hal itu mengingat, tidak ditemukannya satupun kasus Covid 19 di kawasan tempat tinggal mereka.
Sementara, Beijing juga mulai menerapkan lockdown ketat pada hari Senin. Salah satu area di Beijing tenggara juga sudah melarang warganya keluar kawasan tersebut. Mereka juga memerintahkan warganya menunda semua kegiatan.
Penduduk juga diperintahkan untuk bekerja dari rumah demi mencegah Covid 19. Hal tersebut menyebabkan sejumlah jalan sepi karena sejumlah restoran, kantor, taman sudah mulai tutup.
Baca juga : Lawan Timor Leste, Asnawi Kemungkinan Akan Absen