Berita Dalam Negri, Senja News – Kembali kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif mengadakan bimbingan teknis di sumatera utara terkait peningkatan potensi desa wisata. Ini adalah bukti bahwa kementerian tersebut sangat fokus pada program.
Memang desa wisata sempat menjadi hype di Indonesia dan diprediksi mampu meningkatkan kemakmuran masyarakat lokal. Namun membuat desa wisata ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Tidak semua desa di Indonesia memiliki potensi wisata yang bisa dijual dalam jangka panjang. Jika membuat dengan modal gimmick dan mengada-ada tentu saja keberlangsungannya akan sebentar saja.
Ini sudah terbukti di beberapa daerah Indonesia dimana program ini hanya berjalan selama beberapa bulan saja. Berbicara masalah kesejahteraan warga lokal lebih pada tetangga dari lokasi itu saja.
Sampai Kapan Desa Wisata Menjadi Gimmick Bangsa
Program sebenarnya sudah mendapatkan penolakan dari berbagai macam elemen. Tidak hanya di kursi DPR namun rakyat juga sudah bosan diberikan gagasan gimmick seperti ini tanpa adanya langkah jangka panjang.
Jika membuat program wisata bagaimana sistem pengelolaannya kerana tidak semua memiliki sumber daya manusia dengan kemampuan sama. Adanya bimbingan teknis hanya dalam waktu singkat tidak efektif untuk menjalankannya.
Dukungan pemerintah pada program ini juga dinilai hanya setengah hati karena ketika dana sudah cair bantuan teknis lain mati. Respon terhadap berbagai ide inovasi baru terkait program dari masyarakat juga mampet.
Akhirnya gimmick wisata disinyalir hanya menjadi lahan korupsi para perangkat daerah dan oknum saja. Oleh karena itu berbagai penolakan terhadap program gimmick seperti ini semakin deras terjadi.
Baca juga : Negosiasi Nikel ke Texas, Luhut Bertemu Elon Musk