Berita Mancanegara, Senja News – Kepercayaan masyarakat Amerika Serikat pada POTUS Joe Biden semakin menurun drastis. Hal tersebut sudah terjadi karena banyaknya kebijakan yang tidak pro rakyat dan hanya menguntungkan para taipan besar saja.
Setelah isu sebelumnya terkait kenaikan pajak tenaga profesi, sekarang harga bahan bakar minyak juga selangit. Karena tidak puas, tidak sedikit pengelola SPBU memasang stiker imut anti joe biden.
Dengan tulisan jargon “i did that” dan gambar Biden mengacungkan jempol, ini menjadi semacam gerakan baru. Karena memang banyak terminal pengisian yang dikelola oleh masyarakat sipil biasa.
Tentu saja sekarang hal tersebut memicu banyak polemik salah satunya pencurian BBM pada kendaraan yang diparkir. Pihak pengelola mengaku penjualan terjun bebas dan profit juga sangat tidak signifikan.
Peraturan Batas Bawah Penjualan di Amerika
Sebenarnya harga bahan bakar tergantung oleh pemilik stasiun pengisian masing-masing. Ini sudah diatur dalam amandemen Amerika sehingga menjaga persaingan bisnis tetap aktif dan meningkatkan gairah inovasi.
Jadi awalnya kenaikan harga minyak di negara paman sam tidak terlalu berimbas pada SPBU kelas lokal. Namun hal tersebut langsung luntur seketika saat adanya penerapan peraturan batas bawah harga penjualan.
Sehingga mau tidak mau pengelola menjual dengan harga standar negara yang memang cukup tinggi. Bagi para pengelola itu bukan masalah banyaknya keuntungan namun seberapa banyak pembelinya.
Jika harga naik dan potensi laba tinggi namun tidak ada pembeli tentu sama saja dengan mematikan usaha. Apalagi pengambilan minyak dari RIG lokal sekarang juga dibatasi sehingga negara semakin kuat melakukan monopoli harga.
Baca juga : Cukup Tiga Kali Juara Saja, Pochettino Kemungkinan Pindah