Berita Dalam Negri, Senja News – Swasembada kedelai Indonesia sebenarnya sudah hilang total sejak tahun 2012. Mulai tahun tersebut Indonesia sangat tergantung pada impor kedelai terutama dari iraq dan turki untuk mencukupi kebutuhan.
Baru saja menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo ingin melakukan peningkatan terhadap sektor pertanian ini. Setelah sepuluh tahun terlambat akhirnya ada rencana untuk mengembalikan swasembada kedelai.
Tentu rencana ini harus diberikan dukungan maksimal dari seluruh elemen masyarakat terutama para petani praktikal. Rencananya ketika sudah bangkit Indonesia ditargetkan mampu memproduksi 200 – 250 ton setiap hari.
Target tersebut untuk mencukupi kebutuhan nasional dan surplus untuk cadangan apabila terjadi gejolak. Rencana tersebut keluar karena harga kedelai saat ini sekarang sedang tinggi sehingga sangat menguntungkan.
ABT Bisa Cair Jika Rencana Terealisasi
Anggaran bantuan tahunan juga diprediksi akan cair kepada para pelaku pertanian ketika rencana tersebut terealisasi. Ini tentu menjadi sebuah angin segar bagi para petani untuk meningkatkan produktivitasnya.
Memang dengan pemberian dana tidak mungkin rencana ekspansi kedelai masif ini bisa berjalan. Nantinya rencana tersebut akan digodok kembali bersama anggota DPR untuk semakin memantapkan langkah.
Dengan adanya rencana tersebut tentu para petani tanah air akan sangat berharap hal itu terjadi secara nyata. Karena sampai sekarang memang harga kedelai nasional cukup miris dan rugi ketika ditanam.
Jadi dengan adanya niat dari menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo tersebut kita bisa kembali berharap. Bahwa swasembada kedelai nusantara bisa kembali terwujud memenuhi kebutuhan bangsa.
Baca juga : Kembali Terjadi Penembakan Menggunakan Helikopter di Masjid Al Aqsa Oleh Israel