Berita Dalam Negri, Senja News – Banyak pihak memprediksi bahwa demonstrasi di depan gedung DPR pada tanggal 21 April ini akan berjalan panas. Nyatanya prediksi tersebut tidak terjadi sampai waktu berakhirnya demonstrasi masa.
Pada saat menyampaikan aspirasi, mahasiswa bersama berbagai elemen masyarakat melakukannya dengan cara damai. Tidak ada provokasi dan aksi keras seperti yang diramalkan banyak pihak.
Spekulasi terkait adanya potensi kerusuhan karena melihat aksi sebelumnya cukup panas. Dimana salah satu korbannya adalah Ade Armando yang harus menelan beberapa pukulan di tubuhnya.
Tentu saja untuk mitigasi hal seperti itu pihak kepolisian sudah berjaga ekstra ketat untuk mengamankan situasi sekarang. Baik kepolisian dan mahasiswa perlu kita berikan aspirasi karena bisa menjaga posisinya secara baik.
Kerusuhan Hanya Terjadi di Media Sosial
Berbeda dengan dunia nyata justru kerusuhan panas terjadi di media sosial twitter dan facebook. Berbagai macam perang tagar terjadi dalam rangka demonstrasi tanggal 21 april sore ini.
Memang tujuan utama dari adanya unjuk rasa virtual tersebut adalah menolak adanya pemerintahan tiga periode. Kemudian penuntasan isu masyarakat seperti harga minyak juga menjadi fokus.
Berbeda jauh dengan dunia nyata, di media sosial perang dari kubu pro dan kontra pemerintah sangat terasa. Berbagai tagar umpatan untuk mendiskreditkan lawan politis dilontarkan dengan begitu mudahnya.
Untung saja pihak media sosial semakin canggih dalam melakukan filter konten sehingga tidak sampai menyebar luas. Trending seperti itu hanya terjadi selama beberapa jam kemudian mereda begitu saja.
Baca juga : Rela Tinggalkan Suami dan Anak, Emak-Emak Ikut Demo Turunkan Jokowi