Jakarta, Senja News – Selang sehari setelah pelantikannya, Ali Sabry Menteri Keuangan Sri Lanka mengajukan pengunduran diri. Surat pengunduran tersebut diberikan langsung kepada Presiden Sri Lanka, di tengah permasalahan ekonomi yang mengancam negara tersebut.
Ali Sabry mengatakan dalam sebuah pers bahwa keputusan pengunduran dirinya dilakukan demi kepentingan negara. Dimana apapun yang dilakukan Sabry, semata-mata demi kebaikan untuk negaranya.
Sabry bahkan menyatakan bahwa Sri Lanka membutuhkan suatu langkah atau pijakan baru yang pro aktif, dan tidak biasa. Hal tersebut diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang saat ini menjadi beban bagi negaranya.
Puluhan Kursi Kementerian di Sri Lanka mengalami kekosongan dalam beberapa hari terakhir. Kekosongan tersebut terjadi karena banyak dari pejabat melakukan pengunduran diri akibat dari krisis ekonomi yang saat ini sedang melanda negaranya.
Apalagi baru sehari sejak pelantikan, Sabry menyerahkan surat pengunduran dirinya. Kursi kosong tersebut kembali hampa tanpa pengisi. Para pejabat tutup solusi terhadap krisis bahan pangan, bahan pokok, dan bahan bakar yang terjadi di Sri Lanka.
Sehingga, timbul cukup banyak aksi dari berbagai pihak untuk menyuarakan demonstrasi. Bahkan, aksi ini dilakukan dengan bar-bar. Banyak diantara para demonstran melakukan unjuk rasa dengan melempar batu ke arah polisi hingga melakukan pembakaran pada bus.
Masyarakat berpikiran bahwa pemerintah acuh terhadap penderitaan rakyat. Selain itu, salah satu pakar ekonomi juga mengatakan bahwa krisis yang saat ini menimpa Sri Lanka terjadi karena tidak kompetennya pemerintah dalam memimpin suatu negara.
Baca juga : Shin Tae-yong Rekrut Ramadhani Jadi Bagian Timnas di SEA Games 2022