Tangerang, Senja News – KKB atau Kelompok Kriminal Bersenjata yang dipimpin oleh Eginus Kogoya diduga telah menggunakan pelontar granat atau grenade launcer module (GLM) ketika menyerang Pos Satgas Marinir di Nduga, Papua. Senjata itu sendiri diambil dari Satgas Yonif 700.
Sementara itu, menurut Kadispen Julius Widjojono, Minggu (27/03/2022), amunisi dari GLM merupakan rampasan dari Satgas Yonif 330. Julius juga menjelaskan bahwa KKB melakukan penyerangan melalui dua arah, sedangkan motifnya masih didalami.
Sebelumnya, KKB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya ini juga menyerang Post Satgas Mupe di Nduga yang mengakibatkan gugurnya dua prajurit TNI. Baru saja terungkat bahwa TNI dan Kelompok Kriminal Bersenjata ini sempat terlibat dalam baku tembak.
Julius juga memberikan keterangan bahwa insiden tersebut terjadi pada hari Sabtu (26/03/2022) pada 17.40 WIT. Akibat serangan tersebut, semua personel Satgas berjumlah 35 orang membalas tembakan dan melakukan pengejaran pada pukul 17.52 WIT.
Dua prajurit yang gugur adalah Pratu Mar Wilson dan Letda M. Iqbal, selain itu Serda Mar Rendi dan Serda Mar Ebit masih dalam kondisi kritis akibat luka berat. Sementara enam tentara lainnya mengalami luka ringan.
Julis menambahkan bahwa KSAL Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan semua jajaran TNI AL mengibarkan bendera setengah tiang 3 hari berturut-turut. Hal ini dilakukan untuk menghormati kedua prajurit yang gugur pada peristiwa tersebut.
Baca juga : Hadiahkan Minyak Goreng, Sumut Tingkatkan Vaksinasi Booster