Jakarta, Senja News – Beberapa waktu belakangan negara tirai bambu mengalami peningkatan kasus covid 19. Tidak heran jika Cina menerapkan aturan ketat untuk menurunkan kasus dalam waktu dekat ini. Tidak heran salah satu aturan yang diberlakukan adalah lockdown.
Apalagi selama 2 tahun terakhir untuk sekarang terjadi lonjakan kasus yang paling tinggi. Bahkan penambahan kasus setiap harinya mencapai 3.393 kasus di mana terjadi di hari Minggu tanggal 13 maret, 2022.
Namun dua hari kemudian tepatnya di hari Selasa tanggal 15, dilaporkan terdapat kenaikan angka infeksi virus Corona di mana mencapai 5.100 kasus. Tentunya angka ini paling tertinggi sejak dimulainya pandemi covid 19.
Tentunya kenaikan kasus ini sangat berbeda dengan kondisi Cina beberapa bulan sebelumnya. Sebab jika dilihat dari Maret 2020 sampai November 2021 maka kasus yang ada di Cina sangat jarang bahkan menyentuh angka ratusan.
Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 Di China
Salah satu alasan mengapa terjadi lonjakan kasus ini Karena munculnya varian omicron. Bahkan beberapa pakar menyebutkan kebijakan nol covid tidak lagi sesuai. Bahkan profesor Hiroshi Nishiura asal universitas Kyoto menyatakan ia khawatir bahwa pemerintah Cina tidak bisa menerapkan kebijakan tersebut.
Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa lockdown bisa memperlambat penyebaran covid-19. Bahkan peneliti senior dari kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri juga menyatakan penyebaran omicron bisa lebih cepat sehingga tidak dapat dihindari.
Bahkan kondisi paling terburuk yang dihadapi oleh Cina adalah sistem kesehatan menjadi kewalahan akibat munculnya omicron. Sudah pasti seluruh wilayah yang ada di negara tersebut akan berkutat dengan kasus covid-19. Oleh sebab itu inilah beberapa perkembangan terkini mengenai peningkatan kasus covid-19 yang ada di China.
Baca juga : Marc Marquez Butuh Special Feeling di Motogp Mandalika