Daftar isi
Jakarta, Senja News – Pemerintah saat ini telah melonggarkan aktivitas masyarakat seperti kunjungan wisata di beberapa kawasan. Salah satunya adalah pada kawasan Lembang yang telah mulai dibuka untuk umum.
Dilihat dari arus lalu lintas menuju objek wisata Lembang pada akhir pekan sangat meningkat jika dibandingkan dengan biasanya. Nampak banyak antrean kendaraan memenuhi ruas jalan raya yang akan menuju Kawasan Lembang.
Meskipun Ipda Bayu Subakti sebagai Kanit Laka Lantas Satlanas Cimahi mengatakan bahwa peningkatannya tidak terlalu signifikan. Tapi, volume kendaraan yang memenuhi ruas jalan sempat menimbulkan kemacetan.
Ipda Bayu Subakti mengatakan bahwa peningkatan yang terjadi hanya sebesar 10%. Hal ini dikarenakan dekat-dekat ini sudah mau memasuki bulan romadhon jadi banyak orang memilih untuk berlibur sekarang.
Pemerintah Longgarkan Kebijakan Aktivitas Warga
Sebelum timbulnya kemacetan pada arus jalan menuju lembang, pemerintah ternyata telah memberikan kelonggaran aktivitas di masyarakat. Hal ini yang membuat banyak masyarakat pergi berbondong-bondong ke Lembang untuk menikmati wisata alamnya.
Seperti diketahui bahwa pemerintah sempat membuat peraturan ketat untuk mencegah penyebaran covid-19 hampir di seluruh wilayah Indonesia. Adanya peraturan tersebut tentu membuat masyarakat sulit untuk berlibur ke suatu daerah.
Berdasarkan aturan terbaru yang dibuat oleh pemerintah melalui surat edaran no.11 tahun 2022 pelaku perjalanan domestik boleh melakukan perjalanan. Tapi, bukan tanpa syarat, warga harus sudah vaksinasi lengkap.
Pada surat edaran terbaru, pemerintah menghapus syarat perjalanan tes pcr dan juga antigen. Di mana pada sebelumnya, pemerintah sangat mewajibkan keduanya sebagai bukti tidak sedang terpapar corona virus.
Seperti diketahui bahwa Lembang merupakan wilayah yang memiliki banyak objek wisata alam cantik. Dari situ, banyak masyarakat yang memilih untuk menghabiskan waktu akhir pekan di Lembang.
Lembang menjadi pilihan karena lokasinya tidak terlalu jauh dari wilayah ibu kota. Untuk itu, masyarakat Jakarta seringkali memilih pergi berlibur ke Lembang agar tidak terlalu memakan waktu yang lama.
Apalagi, kemarin merupakan akhir pekan yang cukup singkat. Sehingga tidak terlalu banyak waktu untuk melakukan perjalanan jarak jauh. Pergi ke lokasi sejuk, memiliki pemandangan alam indah sudah cukup.
Baca juga : Beberapa Gejala Serangan Jantung Mendadak
Sistem Ganjil Genap untuk Kurangi Kemacetan Ke Lembang
Akhir pekan, polisi menerapkan sistem ganjil genap untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di jalan menuju lembang. Ini juga dilakukan untuk menerapkan sistem PPKM di mana Lembang masuk ke level 3.
Meski memasuki PPKM level 3, wilayahnya tetap diperbolehkan menerima wisatawan. Hal ini dikarenakan adanya surat edaran dari pemerintah tentang kelonggaran untuk berkunjung ke suatu daerah tanpa menggunakan pcr dan antigen.
Di lapangan, polisi banyak meminta pengendara kendaraan khususnya mobil untuk melakukan putar balik. Ini tentu bukan tanpa alasan, kendaraan tersebut tidak mematuhi aturan ganjil genap yang sedang diberlakukan.
Sejak pagi, sudah ada 10 kendaraan terkena putar balik ke wilayah asalnya sehingga batal mengunjungi Lembang. Kendaraan yang diputarbalikkan berasal dari wilayah selatan atau bandung dan juga cimahi.
Kendaraan yang memiliki plat nomor tidak sesuai dari Bandung atau setiabudi akan dibelokkan langsung. Polisi akan membelokkan kendaraan ke Jalan kolonel masturi atau dialihkan melalui arah cimahi.
Begitu juga sebaliknya, jika terdapat kendaraan dengan plat tidak sesuai dari jalan kolonel matsuri. Polisi akan segera membelokkannya ke arah kota bandung sehingga tidak mungkin untuk menuju arah utara lembang.
Pelonggaran pembatasan masyarakat dinilai sebagai kebijakan yang memang ditunggu-tunggu. Masyarakat menunggu jalannya kehidupan normal seperti sebelum pandemi meskipun masih harus mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan.
Baca juga : Aliran Dana Binomo Terus Dilacak, Adik Indra Kenz Diperiksa