Jakarta, Senja News – Beberapa hari lalu, Direktur Utama PT Angkasa Pura 1, Faik Fahmi, menegaskan kalau harga tiket pesawat akan segera naik imbas dari perang Rusia dan Ukraina. Pada hari ini, Dirut maskapai Garuda menyampaikan hal yang sama.
Siap-siap kalau harga tiket pesawat naik. Kenaikan harga ini sudah terjadi di banyak negara setelah konflik antara Rusia dan Ukraina menyeruak. Pihak maskapai yang lebih dulu menyatakan kenaikan harga ini adalah Garuda Indonesia.
Melalui Direktur Utamanya, Garuda Indonesia mengatakan kalau kenaikan harga avtur dan minyak mentah dunia yang menembus rekor tertinggi ini akan berimbas ke harga tiket. Cost operasi penerbangan akan semakin besar, sehingga ini jalan satu-satunya.
Irfan Setiaputra selaku Dirut Garuda Indonesia itu menyampaikan kepada MNC Portal Indonesia pada hari Jumat pagi ini. Hingga saat ini, memang belum ada kenaikan harga karena pihak Garuda Indonesia masih memonitor tren kenaikan harga avtur.
Sebelumnya, pihak Angkasa Pura juga menyampaikan hal ini dan membenarkan kalau cost operasional maskapai memmbengkak. Faik Fahmi menyampaikan kabar ini pada sesi Webinar tentang aviasi di Institut Teknologi Bandung, hari Rabu 9 Maret 2022.
Sektor penerbangan tidak akan langsung pulih meskipun dari pandemi yang telah berangsur pulih. Kenaikan harga avtur menjadi masalah baru lagi untuk dunia aviasi yang baru saja akan pulih menyusul aktivitas penerbangan yang semakin normal.
Dengan demikian, Dirut PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra hanya berharap kalau para calon konsumen bisa menunggu dan berharap harga avtur bisa turun. Dirut Garuda juga sudah berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan.
Beberapa hari lalu, Direktur Utama PT Angkasa Pura 1, Faik Fahmi, menegaskan kalau harga tiket pesawat akan segera naik imbas dari perang Rusia dan Ukraina.
Baca juga : Boeing 777 yang di-Grounded diizinkan FAA Untuk Beroperasi Lagi