Jakarta, Senja News – Terlihat semakin memanas, perang di hari ke-13 Rusia semakin menyulitkan Ukraina. Presiden Volodymyr Zelensky kembali menuduh Negara yang memiliki militer terkuat di dunia itu telah menyerang warga sipilnya.
Tetapi saat ini dikabarkan Menteri Luar Negeri Rusia dan Menteri Luar Negeri Ukraina sedang merencanakan pertemuan di Turki untuk mencapai kesepakatan tentang perang ini. Pertemuan ini telah diumumkan secara langsung oleh Diplomat Asal Turki Mevlut Cavusoglu.
Jika pertemuan ini benar-benar dilakukan maka akan menjadi yang pertama kali setelah Rusia lakukan invasi terhadap ukraina. Ada alasan lain pertemuan tersebut dilakukan di Turki karena negara tersebut termasuk anggota NATO serta memiliki hubungan diplomasi yang erat dengan Moskow serta Kiev.
4 Syarat yang Diinginkan Rusia untuk Menghentikan Invasi
Putin pernah menjelaskan bahwa negaranya akan memberhentikan perang jika Ukraina berhenti melawan. Serta, mengancam semua negara mencoba untuk mencoba ikut campur terhadap aksi militer tersebut.
Selain salah satu syarat tersebut, melalui juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov hari Senin lalu. Jubir mengatakan bahwa terdapat empat syarat yang diingin Rusia untuk dipenuhi oleh Ukraina.
Jika Ukraina bersedia memenuhi keempat syarat tersebut, Rusia akan menghentikan semua operasi militer saat ini masih dilakukan. Keempat syarat tersebut terdiri dari,
- Ukraina menghentikan semua aksi militer dan berhenti melawan.
- Syarat kedua setuju untuk mengubah konstitusi serta mengabadikan kenetralitasannya.
- Ketiga, mengakui bahwa wilayah Crimea adalah termasuk wilayah dari Rusia secara resmi.
- terakhir mengakui republik donetsk serta luhansk sebagai negara yang merdeka.
Dymitri Peskov menjelaskan bahwa Ukraina telah mengetahui persyaratan diajukan oleh negaranya untuk mengehentikan operasi militernya. Tetapi tidak ada respon apapun dari negara Ukraina terhadap persayaratan tersebut.
Seperti yang dijelaskan di awal, untuk memerbaiki suasana terus memanas saat ini. dikabarkan kedua Menteri Luar Negeri dari dua negara akan melakukan pertemuan untuk pertama kalinya setelah invasi militer di Turki.
Dipilihnya lokasi Turki karena hubungan diplomasi sangat baik dengan kedua wilayah yang memanas tersebut. Selain itu Turki juga termasuk ke dalam anggota NATO, namun sampai saat ini belum diketahui pasti waktu pertemuan tersebut.
Baca juga : Nikmati Keindahan Danau Tiga Warna di Taman Nasional Kelimutu, NTT