Daftar isi
Jakarta, Senja News – Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta kini sedang mengenalkan wisata unik berkeliling desa menggunakan gerobak sapi. Para wisatawan bisa menikmati sejuknya alam pedesaan sambil bernostalgia menaikinya.
Gerobak sapi dulunya memang sering dipakai sebagai alat transportasi untuk mengangkut barang atau pun orang. Dulu tentu masih belum ada transportasi lain yang lebih memadai dan ternyata itu cukup dirindukan warga.
Hal ini terbukti dari besarnya antusiasme warga pada saat pertama kali wisata ini ada hingga sekarang selalu ramai wisatawan. Sejarah dibalik munculnya wisata keliling desa naik gerobak sapi disampaikan oleh pengelolanya.
Cerita dibalik adanya wisata ini cukup unik dan sangat sederhana sekali. Semua diceritakan oleh pengurusnya langsung yaitu pak Tri Iswanto saat ditanya seputar wisata unik ini (23/2/2022).
Sejarah Adanya Wisata Unik Naik Gerobak Sapi Di Bantul
Pengelola wisata di Bantul ini menceritakan bahwa kegiatan wisata ini dicetuskan oleh Paguyuban Gerobak Sapi di Kabupaten Bantul. Paguyuban ini biasa dikenal dengan semboyan Projo Tamansari.
Paguyuban ini awalnya selalu melakukan pertemuan rutin setiap 35 hari sekali tepatnya pada minggu Pon (sesuai penanggalan Jawa). Semua pengendara sapi berkumpul bersama bertujuan untuk melestarikan gerobak sapi.
Biasanya mereka berkumpul di Lapangan Padukuhan Jodog, Kelurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak secara beramai-ramai. Mungkin hal tersebut menarik atensi warga sekitar untuk melihat banyaknya sapi berkumpul.
Kemudian Tri bercerita pada saat perkumpulan berlangsung selalu banyak pengunjung datang dan ingin menaikinya, tepatnya mulai Januari 2022. Itulah awal mulanya dibentuk pengelolaan wisata gerobak sapi.
Pak Tri menambahkan bahwa antusiasme dari masyarakat cukup tinggi dengan adanya wisata ini. Berkat antusiasme inilah mereka membuka jasa keliling pedesaan naik gerobak sapi.
Mereka memberi tarif perjalanan yang relatif murah sehingga warga semakin menyukainya. Setiap minggu Pon harga menaikinya adalah 70 ribu untuk 1 gerobak, dengan jumlah penumpang sebanyak 5 sampai 7 orang.
Jumlahnya pada hari Minggu Pon bisa mencapai 30 sampai 40 gerobak se-Kabupaten Bantul. Pak Tri menambahkan jelasnya pasti ada sekitar 20 gerobak setiap minggu Pon.
Rute perjalanan yang diambil mulai dari Lapangan Jodog dan keliling seputar Padukuhan dengan waktu perjalanan selam 25 menit. Hal ini semakin membuat warga antusias keliling desa pakai gerobak.
Alasan mengapa rutenya lebih memilih pedesaan, karena setiap minggu Pon lalu lintas cukup padat. Inilah yang membuat pengelola wisata ini lebih memilih jalur pedesaan agar aman.
Wisatawan Bisa Pesan Gerobak Sapi Secara Khusus
Pak Tri menyampaikan jika ada wisatawan yang ingin pesan gerobak sapi selain hari minggu Pon bisa melakukan pemesanan terlebih dahulu. Ia juga menyampaikan bahwa wisatawan bisa memesan rute khusus sesuai selara.
Namun pemesanan harus dilakukan dari jauh hari minimal 1 minggu sebelum ingin menggunakan transportasi ini untuk berwisata. Bahkan ia menyebutkan nomor ponselnya yang bisa digunakan untuk pemesanan.
Bagi warga yang ingin melakukan pemesanan pada Minggu Pon juga boleh menghubungi pengelola pada hari Sabtunya. Kegiatan wisata ini juga diketahui oleh pegiat Pariwisata Jodog Karangasem Wisata (Jodogkarta) bernama Eko Sutrisno Aji.
Ia menyampaikan bahwa awalnya wisata gerobak sapi ini hanyalah salah satu cara menyalurkan hobi pemiliknya, namun ternyata mengundang antusiasme dari warga yang cukup tinggi.
Eko menambahkan kedepannya wisata gerobak sapi ini akan dikembangkan kembali seperti ada saat menemani ngabuburit dibulan Ramadhan. Selain itu akan ada bajak sapi hingga bengkel gerobak sapi.
Deskripsi : Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta kini sedang mengenalkan wisata unik berkeliling desa menggunakan gerobak sapi.
Baca juga : Kenaikan Kasus COVID-19 Meningkat Tajam Tapi Bukan Jawa-Bali