Daftar isi
Jakarta, Senja News – Kemungkinan akan terjadi gelombang besar – besaran imigrasi Yahudi dari Ukraina. Pihak berwenang Israel melakukan berbagai persiapan guna menyambut kedatangan tersebut.
Persiapan makin kuat akibat ketegangan yang tidak kunjung berhenti antara pihak Rusia dan Ukraina hingga saat ini. Oleh karenanya pihak Israel mengadakan rapat guna menyusun persiapan.
Berdasarkan informasi terkini, rencana persiapan yang telah dikonsep terperinci tersebut akan benar – benar terlaksana jika akhirnya ribuan imigrasi Yahudi benar – benar datang.
Terlebih jika ketegangan tersebut benar – benar menjadi sebuah perang besar antara Ukraina dan Rusia, kemungkinan warga Ukraina akan melarikan diri ke Israel sangat mungkin terjadi.
Beberapa Persiapan yang Akan Dilakukan
Pnina Tamano – Shata selaku Menteri Imigran dan Penyerapan menjadi pemimpin pada pertemuan darurat yang diadakan disebuah hotel bersama beberapa pejabat terkait.
Dalam pertemuan ia menyebutkan bahwa apabila terdapat 5000 orang pengungsi yang melarikan diri ke Israel misalnya dalam kurun waktu satu minggu, tentu membutuhkan persiapan.
Hal ini merupakan salah satu kejadian yang lebih besar apabila dibandingkan dengan berbagai imigran atau penyerapan yang berasal dari berbagai badan – badan lain yang pernah terjadi sebelumnya.
Karena ketegangan saat ini terjadi semakin parah, terdapat beberapa rencana yang telah dipersiapkan. Salah satunya yakni mempersiapan Bandara Ben Gurion untuk menyambut imigran.
Disana sudah mencoba melakukan pengiriman kartu identitas. Kemudian juga menyiapkan tempat tinggal seperti hotel maupun hostel serta pengawalan imigran ketika tinggal di Israel.
Semua persiapan tersebut dilakukan karena mengingat jumlah imigran yang akan datang cukup banyak. Mereka khawatir tidak akan cukup jika tidak dilakukan persiapan secara matang.
Belum lagi soal makanan, karena selain tempat tinggal para imigran juga membutuhkan makanan sebagai penyambung kehidupan. Itu juga masuk dalam rencana yang telah dipersiapkan.
Berbagai Seruan untuk para Imigrasi
Seruan untuk imigrasi juga semakin kuat dari Kementrian Luar Negeri, Yair Lapid. Ia meminya kepada seluruh warga Israel jika menetap di Ukraina untuk segera meninggalkan negara tersebut.
“Sebuah tindakan cepat dan tepat perlu diambil agar rakyat Israel memahami bahwa penyelamatan terlambat akan menjadi cukup berbahaya dan menjadi rumit” ungkap Lapid
Sejalan dengan hal tersebut, Kedutaan Besar Israel sedang berada di Ukraina juga menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan untuk segala skenario terburuk terkait keadaan di Ukraina.
Duta Besar Israel, Michael Brodsky menyebutkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan segala hal kemungkinan yang akan terjadi. Terlebih ketegangan semakin memanas.
Ia juga menambahkan bahwa akan menetap di Ukraina sementara, untuk membantu seluruh warga Israel yang masih tinggal di Ukraina. Pihaknya akan siap membantu apapun jika dibutuhkan oleh warga Israel.
Informasi terkait keadaan terkini di Ukraina disampaikan oleh Brodsky, Ia menjelaskan krisis yang terjadi di Ukraina dan persiapan yang dilakukan jika terjadi invasi oleh Moskow.
Segala kemungkinan bisa saja terjadi, oleh karenanya pihak kedutaan selalu memberi seruan agar seluruh warga Israel untuk melakukan pengungsian segera mungkin.
Terlebih keadaan semakin hari semakin memanas, pihak kedutaan tidak ingin warga Israel menjadi korban dari ketegangan dua Negara tersebut. Oleh karenanya seruan imigrasi makin kuat dilayangkan.
Pada kesempatan tersebut Brodsky juga menambahkan bahwa pihaknya telah memberikan sebuah arahan dan juga seruan agar meninggalkan Negara Ukraina kepada seluruh warga Israel.
Ia juga menambahkan bahwa ketegangan yang terjadi antar kedua Negara semakin tinggi akibat esklasi yang terjadi. Ia juga menambahkan bahwa sepertinya ini sudah mendekati titik dari keputusan mengenai waktu terjadinya peperangan.
Baca juga : MUI Turun Tangan Karena Pembagian Zakat Baznas Ditumpagi Parpol