Jakarta, Senja News – Pada Jumat (18/2/2022), Pejabat setempat Donbass mengumumkan evakuasi warganya ke Wilayah Rostov Rusia akibat meningkatnya ketegangan di jalur kontak Donbass.
Tampak ada 2 letusan besar di pinggiran Lugansk dalam satu jam terakhir, sepertinya di wilayah bagian kecil pipa gas yang menyuplai kota.
Versi pejabat setempat Lugansk mengklaim jika perusakan itu oleh serangan kalangan pro-Ukraina yang mengakibatkan ledakan. Belum di pastikan apakah aksi itu dipicu oleh serangan militer Ukraina.
Akan tetap sudah banyak warga menjaga diri dia sendiri dari pengeboman yang bersinambung, walaupun tidak begitu banyak ledakan atau serangan, akan tetapi evakuasi masyarakat berjalan normal, ujar pemertintah Donbass.
Pemerintah bermaksud untuk mengevakuasi setidaknya 700.000 orang dari wilayah tersebut dalam waktu beberapa hari, atau bisa dibilang ini setara 1/5 dari populasi.
Sekitar 25.000 penduduk sudah melintasi perbatasan rusia pada sabtu (19/2/2022), pemerintah menyatakan bahwa semua yang melewati perbatasan ialah warga sipil, dan saat ini kami sedang mengupayakan tiga konvoi lagi dengan total 10.000 pengungsi.
Walaupun masuk bagian ukraina timur, Ia memberitahukan bahwa banyak penduduk yang tinggal di Donbass adalah masyarakat dari warga negara Rusia.
President Negara Rusia Vladimir Putin langsung meminta kepada pemerintah untuk sediakan 10.000 rubel atau setara 130 USD (Dolar AS), untuk bantuan darurat pengungsi yang tiba ke Rostov, dan penyediaan makanan panas dan kebutuhan lainnya, termasuk perawatan medis, ujar Peskov (juru bicara presiden rusia).
Baca juga : Alasan Pemprov DKI Menghentikan Sementara Ganjil-Genap Pada Kawasan Wisata