Jakarta, Senjanews.id – AS, Inggris, serta Kanada Kompak Keluarkan hukuman terkini buat Myanmar, pas satu tahun sehabis Kudeta
Amerika Serikat (AS), Inggris, serta Kanada pada Senin (31/1/2022), kompak menetapkan hukuman penguasa tambahan di Myanmar, dalam aksi yang men catat satu tahun kudeta Myanmar oleh junta militer.
tindakan bersama oleh 3 negeri, yang semua menjatuhkan ganjaran pada komandan paling tinggi Min Aung Hlaing serta personel junta yang lain, sekarang mematok atasan mahkamah yang ikut serta dalam penuntutan peraih Nobel yang digulingkan Aung San Suu Kyi.
AS jua menjatuhkan ganjaran pada direktorat yang bertanggung jawab guna membeli senjata guna junta militer dari luar negeri, pihak yang diprediksi selaku penjual senjata, serta semacam industri yang dibilang memberikan sokongan moneter pada junta.
Militer Myanmar menahan Suu Kyi serta personel partai gabungan Nasional guna kerakyatan (NLD) semenjak kudeta 1 Februari 2021.
Militer mengeluhkan kebohongan dalam penyortiran November 2020 yang dimenangkan NLD dengan sepenuhnya.
dikabarkan Reuters, Selasa (1/2/2022), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkata aksi terkoordinasi dari AS, Inggris, serta Kanada memberitahukan sokongan universal guna masyarakat Myanmar serta hendak lebih meninggikan akuntabilitas kudeta serta kekerasan yang digeluti oleh pemerintahan.
serupa kelompok penanya PBB di Myanmar berkata pada Senin, kalau mereka lagi menyiapkan file yang bisa menyediakan penuntutan mereka yang bertanggung jawab dengan kekejaman yang digeluti sepanjang satu tahun terakhir.
“Mereka yang memikirkan guna melaksanakan kebusukan patut mendapati kalau kebusukan universal yang sungguh-sungguh tidak mempunyai unsertag-unsertag hambatan,” jernih Nicholas Koumjian, kepala prosedur penyelidikan mandiri guna Myanmar yang berlandas di Jenewa, dalam sebuat penjelasan.