Berita Mancanegara, Senja News – Dari Joe Biden selaku presiden dari Amerika Serikat memberikan penegasan kembali mengenai aksi bela Taiwan. Mereka mendukung negara tersebut, atas invansi militer ketika China nantinya melancarkan aksi, cukup membahayakan diberikan.
Selain itu, dari pihak pengadilan pada negara Ukraina, telah memberikan saksi berupa penjara seumur hidup tentara. Seorang tentara dari Rusia yang dikatakan bersalah selama perang berlangsung, sudah diamankan pihak berwajib.
Saat melakukan kunjungan pada Tokyo, AS sudah ditanyai mengenai dukungan mereka. Tentu saja, mereka memberikan dukungan ketika nantinya terjadi serangan diberikan oleh China tersebut, jawaban diberikan oleh Joe Biden sendiri.
Meskipun sudah siap memberikan dukungan pembelaan tersebut, namun harapannya tidak terjadi, sehingga tetap dalam kondisi aman. Keadaan yang menimbulkan kekacauan tersebut, harapannya tidak dicoba untuk dilakukan bagi kedua belah negara.
Selain itu, untuk vonis diberikan oleh pengadilan di Ukraina sendiri, juga sudah berada pada keputusan mereka. Tentara Rusia dengan nama Vadim Shishimarin, telah ditetapkan sebagai tersangka penyebab kerusuhan telah terjadi.
Hak ini, akibat dari invansi diberikan sejak tanggal 24 Februari, masih menjadi sebuah perhatian. Vadim sendiri, dituduh bersalah dengan membunuh salah satu warga sipil di Ukraina, pada awal invansi dilakukan.
Dengan keadaan yang dapat dikatakan hingga sekarang masih belum stabil tersebut. Maka semua warga merasa was – was akan kemungkinan serangan kembali mungkin dilakukan oleh pihak dari Rusia sendiri terhadap negara.
Baca juga : Direktur Baru Milik PSG Bisa Jadi Masalah AC Milan!