Berita Terkini, Senja News – Media Sosial dan WhatsApp Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) diretas. Peretasan ini dilakukan jelang aksi yang akan dilakukan pada tanggal 11 April 2022 mendatang.
Rencananya, aksi akan dilakukan di depan Istana Negara. Kaharuddin selaku koordinator BEM SI mengatakan bahwa, WhatsApp yang diretas merupakan nomor penyambung antara BEM SI dengan mahasiswa yang ingin ikut aksi.
Nomor WhatsApp yang diretas juga merupakan media bertukar informasi mengenai rencana aksi tersebut. Dampak dari peretasan tersebut adalah Kaharuddin kehilangan semua akses untuk berkomunikasi.
Tidak hanya WhatsApp saja yang diretas, ternyata media sosial lainnya juga ikut jadi sasaran. Koordinator BEM SI itu juga mengaku sering ditelepon oleh nomor luar negeri atau nomor acak setiap tengah malam.
Meski mengalami cukup banyak rintangan, BEM SI dan mahasiswa lainnya mengaku tidak akan menyerah. Sebab, tujuan aksi ini adalah untuk menyuarakan suara rakyat yang tidak didengar oleh pemerintah.
Beberapa tuntutan yang ingin disampaikan adalah sikap tegas Jokowi terhadap penolakan penundaan pemilu 2024. Akhir-akhir ini memang gencar dukungan mengenai masa jabatan 3 periode dari beberapa petinggi.
Padahal, tindakan tersebut merupakan bentuk pengkhianatan konstitusi negara. Peretasan seperti ini tidak hanya terjadi kali ini saja. Sebab setiap akan terjadi demo besar, biasanya selalu terjadi peretasan.
Misalnya saja pada aksi nasional 1 April 2022 kemarin. Sebanyak tujuh orang yang memiliki peran penting pada aksi tersebut mengalami pertasan.
Di antaranya adalah empat anggota Blok Politik Pelajar (BPP), Ketua BEM UI, Koordinator pusat BEM SI, dan seorang anggota serasi UP.
Baca juga : Rusia Kembali Menggempur Fasilitas Militer Ukraina