Jakarta, Senja News – Untuk mencegah adanya berita hoaks tersebar di internet, pemerintah Rusia berusaha menahan akses internet selama masa invasi Ukraina berlangsung. Hal itu sebenarnya keputusan yang cukup tepat.
Di zaman sekarang, tentu saja tanpa akses internet akan sulit mendapatkan informasi dan bekerja. Maka dari itu, warga Rusia mencoba alternatif lain agar bisa mengakses internet dan melompat dari isolasi internet tersebut.
Warga Rusia sekarang mulai menggunakan VPN. Fungsinya agar menghindar dari sensor. Ini juga dilakukan oleh China dan Iran. Di mana negara tersebut juga dari dulu mengalami keterbatasan akses internet.
Baca juga : Mantan Setim Harry Berpendapat, Ia Tidak Layak Jadi Kapten MU
Warga Rusia Menemukan Alternatif Untuk Menggunakan Internet
Karena masalah seperti ini, tercatat bahwa minggu akhir di bulan Februari, pengguna Internet yang ada di Rusia berbondong-bondong mengunduh aplikasi VPN untuk IOS dan android.
Lonjakan tersebut memang sangat tinggi. Bahkan terhitung sudah 2,7 juta kali jumlah unduhan dari aplikasi VPN.
Tapi perlu diingat, penggunaan aplikasi tersebut secara berlebihan juga tidak aman karena dapat terbocornya data dengan mudah. Jadi, warga wajib memilih VPN yang legal.
Untuk saat ini, kebanyakan warga Rusian menggunakan VPN dengan nama Proton. Penciptanya berada di Swiss dan mereka juga kaget, jumlah penggunanya meningkat menjadi 1.000 persen untuk bulan ini.
Selain itu, WhatsApp juga tidak bisa diakses. Akibatnya, mereka juga harus mencari alternatif aplikasi pesan yang bisa digunakan untuk terus bisa berkomunikasi jarak jauh.
Bahkan sekarang warga Rusia telah bergantung pada Tor. Itu sejenis layanan untuk peramban tapi aksesnya anonim. Nanti fungsinya untuk mengacak lalu lintas pengguna dan dipantulkannya ke seluruh dunia.
Baca juga : Target April Selesai, Pembangunan JIS Sudah 98 Persen