Jakarta, Senja News – Peringatan Putin benar-benar dilakukan, perang dimulai dengan tanda Russia meluncurkan ledakan ke beberapa kota besar di Ukraina dimulai dari Ibu kota Kyiv sampai Odessa.
Sampai saat ini Antara Rusia dan Ukraina masih terus berperang, Militer Rusia telah menginvasi beberapa wilayah di Ukraina. Meskipun diantara kedua negara masih dilakukan pembicaraan untuk melakukan perdamaian agar mencegah gencatan senjata terjadi.
Jadi, jika Perang Ukrainan dan Rusia benar-benar berkelanjutan apa dampak yang akan dirasakan oleh Indonesia. Ternyata, kita secara tidak langsung juga akan merasakan dampak dari konflik kedua negara walaupun tidak ikut berperang.
Dampak Perang Ukraina-Rusia untuk Indonesia
Dampak dirasakan dunia akibat perang Rusia kontra Ukraina mulai bermunculan. Salah satunya melonjaknya harga has di Eropa. Harganya mencatatkan rekor menjadi yang tertinggi karena Pada hari Rabu telah naik sebanyak 50%.
Selain dampak akan di rasakan seluruh dunia, ternyata Indonesia juga akan merasakan dampak jika perang terus berkelanjutan. Berikut ini dampak perang diantara kedua negara tersebut, bersiaplah.
1. Turunnya nilai tukar rupiah
Akibat yang pertama harus di terima oleh Indonesia adalah menurunnya nilai tukar rupiah. Hal ini bisa terjadi jika konflik terjadi dalam waktu lama dan terus berlarut-larut. Untuk bisa melewatinya banyak orang yang mulai beralih cara berinvenstasinya.
Investasi mata uang dollar AS dan emas akan memberikan keuntungan cukup besar saat hal ini terjadi. Karena ada kondisi tersebut, harga emas biasanya menjadi naik.
2. Turunnya Pasar Modal
Karena pasar modal akan mengikuti tren dialami saat nilai tukar rupiah melemah dari dollar Amerika seiring dengan isu global yang tengah terjadi. Tetapi untuk dampak ini tidak akan terjadi di Indonesia saja tetai juga di Dunia.
Tetapi tidak perlu dikhawatirkan terlalu berlebihan karena dana investor asing pada pasar modal di Indonesia masih stabil.
3. Hilangnya Pendapatan karena Ekspor Turun
akan sangat terasa adalah hilangnya pendapatan ekspor karena nilai ekspor per bulan dari Indonesia ke Rusia dan Ukraina cukup besar. Nilai ekspor Indonesia-Rusia mencapai 170 Juta Dollar Amerika Serikat sedangkan untuk Ukraina mencapai 5 Juta Dollar Amerika Serikat.
Angka yang sangat besar tersebut terancam berkurang bahkan tidak ada karena diantara kedua negara sedang ada konflik berlarut-larut.
Awal-Mula Konflik Antara Rusia dan Ukraina Dimulai
Bagaimana kronologi sebenarnya terjadi sampai menyebabkan konflik antara Rusia dan Ukraina. Isu mengenai Rusia yang akan menyerang Ukraina sebenarnya mulai muncul sejak tahun 2021 bulan November.
Hal ini diketahui melalui citra satelit memperlihatkan tentara Rusia yang mulai menjaga perbatasan negaranya dengan Ukraina. Namun, Rusia tidak membenarkan isu tersebut tetapi di balik sangkalan tersebut banyak pihak juga menyebutkan Putin akan melakukan serangan pertama kali pada tanggal 16 Februari 2022.
Meskipun prediksi pertama sama sekali tidak terjadi, NATO tetap memberikan peringatan untuk tidak melakukan serangan terhadap Ukraina kepada Rusia. Konflik keduanya mulai mencapai puncaknya pada tanggal 21 Februari 2022 kemarin setelah Putin memberikan pengumuman telah mengakui kemerdekaan dari Milisi Donbas.
Pada hari yang sangat dekrit untuk mengirimkan pasukan dengan tujuan “menjaga keamanan” juga ikut ditanda-tangani dalam sehari parlemen Rusia menyetujui mobilisiasi tentara ke perbatasan Ukraina telah diusulkan sendiri oleh pemimpin mereka, Putin.
Akhirnya pada tanggal 24 Januari 2022 terjadilah operasi militer pertama dilakukan Rusia terhadap beberapa kota yang sudah disebutkan sebelumnya. Atas tindakan ini Amerika Serikat dan SEKUTU tidak membenarkan tindakan tersebut dan menyebutkan hal tersebut merupakan sebuah pelanggaran kedaulatan.
Peringatan Putin benar-benar dilakukan, perang dimulai dengan tanda Russia meluncurkan ledakan ke beberapa kota besar di Ukraina dimulai dari Ibu kota Kyiv sampai Odessa.
Baca juga : Ada Pesan Cinta dari KPK atas Keluarnya Angelina Sondakh